Kaos Sablon Distro - "Up Class": Juli 2009

Minggu, 19 Juli 2009

Fakta Penting Penelitian:

Telah dipaparkan oleh NASA bahwa beberapa dekade kedepan, dimana seluruh es di dunia akan mencair akibat pemanasan global, dan akan berakibat tenggelamnya pulau2 secara merata dimulai dari daerah pesisir pantai. Data terakhir lapisan, saat ini es di kutub utara hanya tersisa 25% dan kutub selatan tersisa 40%, dalam rentang tahun kedepan lapisan es di bumi akan habis meleleh.

Fungsi es adalah untuk memantulkan sebagian cahaya matahari sekitar 80%, jadi bumi hanya menyerap 20% cahaya matahari, tanpa lapisan es, bila 100% persen cahaya matahari diserap oleh bumi maka bumi akan mengalami kekeringan yang luar biasa dalam jangka waktu yang amat panjang bahkan selamanya

Dibawah lapisan es tersebut terdapat zat yang sangat berbahaya yaitu zat metana yang 14x lebih berbahaya dari zat karbondioksida, jadi bila es mencair maka zat-zat berbahaya tersebut akan menguap, zat ini dapat menerangkap cahaya matahari supaya tidak dapat keluar dari lapisan atmosfer, bila hal ini terjadi maka bumi akan semakin cepat mengalami kekeringan.

IPCC melaporkan penelitiannya bahwa terjadi peningkatan 0,15 - 0,3o C setiap saat di bumi. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang). Jika pemanasan ini terus berlanjut, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Hal tersebut adalah gambaran untuk keadaan secara umum. Namun kenyataannya tidak hanya sebatas itu, seiring dengan berjalannya waktu, pergeseran kulit bumi yang semakin lama semakin kita rasakan dalam bentuk gempa skala besar, telah meningkat intensitas dan kekuatannya. Jika melelehnya kutub-kutub bumi yang berdampak meningkatnya volume air secara signifikan, disertai dengan kondisi gempa2 besar tersebut, pergerakan volume air di bumi ini tidak akan dapat terbendung. Tidak dapat ditolerir lagi dalam waktu yang relative singkat apa yang akan terjadi dengan bumi kita ini?

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Ada beberapa cara mudah, dan bisa kita lakukan dari hal kecil dalam kehidupan sehari2, yaitu ;
1. Belajarlah bervegetarian, telah dipaparkan secara eksplisit oleh PBB bahwa pembabatan hutan didalam rangka perindustrian hewani mengakibatkan kacaunya rantai siklus alam yang dapat memicu pemanasan global.
2. Kurangi pemakaian listrik dan matikan peralatan yang tidak digunakan. Pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi.
3. Kurangi penggunaan AC dimana emisi gas CFC turut menyumbang bocornya lapisan ozon
4. Lakukan penghijauan di lingkungan sekitar Anda.
5. Kurangi pemakaian mesin yang mengeluarkan panas seperti pengering / dryer karena adanya emisi karbon yang terlepas ke udara.
6. Gunakan sepeda atau bisa dimulai dari kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
7. Kurangi pemakaian produk plastik. Mayoritas sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau terapkan project recycling untuk daur ulang kembali produk plastik.
8. Jadilah konsumen yang hemat.

Melalui kaos yang anda pakai, anda telah turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi, rumah kita bersama!!!